Spanyol 2-0 Swiss
Spanyol berhasil mengalahkan Swiss dengan skor 2-0 di Stadion Wankdorf dalam babak perempat final Women’s Euro 2025 yang digelar pada Sabtu (19/7/2025).
Hasil yang membuat Spanyol melangkah ke babak semifinal turnamen ini datang melalui gol-gol yang dicetak oleh Athenea del Castillo (66′) dan Claudia Pina (71′), di mana ini menjadi semifinal pertama setelah tahun 1997.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama
Spanyol kembali berjuang untuk mengulang pencapaian mereka di semifinal Piala Eropa Wanita yang terakhir diraih pada tahun 1997. Di babak perempat final kali ini, mereka berhadapan dengan tim nasional Swiss yang baru pertama kali lolos ke fase gugur dalam sejarah turnamen ini, setelah memastikan tiket lewat hasil imbang dramatis melawan Finlandia. Dukungan dari publik tuan rumah pun memuncak, memberikan energi tambahan bagi Swiss. Meski demikian, Spanyol berhasil mematahkan perlawanan mereka melalui permainan yang konsisten dan penuh kesabaran.
Spanyol menunjukkan dominasi permainan dengan penguasaan bola yang tinggi dan berbagai upaya menyerang. Kiper Cata Coll kembali mengawal gawang setelah absen di babak grup karena sakit sebelum turnamen dimulai. Selain pergantian tersebut, susunan pemain inti tidak mengalami perubahan dari laga sebelumnya saat mengalahkan Belgia 6-2. Aitana Bonmatí tetap menjadi starter, mempertahankan tempatnya setelah tampil solid di laga terakhir melawan Italia, menggeser posisi Vicky López.
Di sisi lawan, pelatih Swiss Pia Sundhage melakukan perubahan taktik dengan menerapkan formasi 4-4-2. Ana-Maria Crnogorčević, pemain dengan caps terbanyak di tim Swiss, diposisikan sebagai bek kanan. Iman Beney, pemain muda yang penuh potensi, dipasang lebih ofensif untuk berduet dengan Sydney Schertenleib, yang kebetulan menghadapi beberapa rekannya dari klub Barcelona.
Pada menit kesembilan, Mariona Caldentey dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh Nadine Riesen, memberi peluang emas bagi Spanyol untuk unggul lebih awal. Namun eksekusi penalti Caldentey melenceng dari sasaran, membuat gemuruh Stadion Wankdorf semakin bergemuruh, kali ini untuk mendukung tim tuan rumah yang nyaris kebobolan.
Kegagalan penalti tersebut menjadi titik balik sementara yang memberi semangat bagi Swiss, terutama bagi Beney yang kerap memberikan tekanan melalui penetrasi ke jantung pertahanan Spanyol. Meski begitu, Spanyol terus menyerang. Pina sempat memaksa kiper Swiss, Livia Peng, melakukan penyelamatan melalui tendangan bebasnya. Tidak berhenti di situ, Pina hampir mencetak gol setelah berhasil menemukan ruang di dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang hanya melebar tipis di sisi gawang.
Swiss bermain dengan pertahanan yang disiplin dan terorganisir. Di penghujung babak pertama, Spanyol hampir membuka keunggulan ketika Irene Paredes menyundul bola hasil sepak pojok Pina, namun bola hanya membentur tiang gawang. Meski sepanjang 45 menit pertama hanya menguasai 31% bola dan mencatatkan lima serangan dibandingkan 39 milik Spanyol, Swiss berhasil menahan imbang tanpa kebobolan hingga turun minum.
Babak kedua
Babak kedua dimulai dengan pola permainan yang masih didominasi oleh Spanyol. Mereka terus menekan dan mengurung area pertahanan Swiss, meskipun sulit menciptakan peluang bersih. Satu-satunya yang sesekali mampu menciptakan ancaman berarti adalah aksi individu dari Pina, yang tampil konsisten di lini serang.
Titik balik pertandingan nyaris terjadi ketika laga memasuki menit ke-61. Sepak pojok dari Pina berhasil disambut oleh sundulan melambung Patri Guijarro yang membuat bola membentur tiang gawang. Bola liar kemudian jatuh di kaki Esther González yang bereaksi cepat, namun sayangnya, tembakannya malah mengenai tiang sisi sebaliknya. Momen itu menciptakan kepanikan di kotak penalti Swiss, namun keberuntungan belum berpihak kepada Spanyol.
Swiss akhirnya menciptakan peluang terbaik mereka melalui Alayah Pilgrim, pemain pengganti yang baru masuk. Berlari menyusuri sisi kanan, ia melepaskan tembakan cepat yang mengarah ke gawang dan memaksa kiper Spanyol, Cata Coll, melakukan penyelamatan penting. Namun, kegembiraan Swiss tak bertahan lama.
Beberapa menit setelah peluang tersebut, Spanyol berhasil memecah kebuntuan. Gol pembuka tercipta lewat aksi cepat dari Athenea, yang memanfaatkan bola liar hasil umpan tumit kreatif dari Bonmatí yang mengenai permukaan lapangan dan memantul. Athenea dengan sigap menyambar bola dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Spanyol.
Tak butuh waktu lama untuk gol kedua hadir. Lima menit berselang, Pina akhirnya mencatatkan namanya di papan skor. Ia mengambil alih bola setelah Patri Guijarro merebut penguasaan di wilayah Swiss, lalu menggiring ke depan sebelum melepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti yang tak mampu dihentikan kiper lawan. Gol ini mempertegas dominasi Spanyol dan menegaskan kontribusi besar Pina dalam pertandingan.
Menjelang akhir laga, Spanyol mendapat peluang emas untuk menambah keunggulan setelah Salma Paralluelo dijatuhkan di kotak terlarang oleh Beney. Penalti pun diberikan, namun eksekusi Alexia Putellas digagalkan oleh Livia Peng. Ini menjadi penalti ketiga yang berhasil diselamatkan Swiss sepanjang turnamen, memperlihatkan ketangguhan mental dan fisik kiper mereka.
Drama masih berlanjut ketika Noelle Maritz menerima kartu merah usai melanggar Paralluelo di fase akhir pertandingan. Dengan keunggulan jumlah pemain dan momentum penuh, Spanyol mengontrol sisa waktu pertandingan dan memastikan kemenangan bersejarah ini.
Susunan Pemain
Spanyol (4-3-3): Cata Coll; Batlle, Paredes, Aleixandri, Olga Carmona (Ouahabi 62′); Aitana Bonmatí, Patri Guijarro, Alexia Putellas (García 90′); Mariona Caldentey (Athenea 62′), Esther González (Paralluelo 77′), Pina (Vicky 77′)
Pelatih: Montserrat Tomé
Swiss (4-4-2): Peng; Crnogorčević, Calligaris, Maritz, Riesen (Wanderler 74); Reuteler, Ivelj (Pilgrim 62), Wälti, Vallotto (Terchoun 90); Beney (Lehmann 90), Schertenleib (Xhemaili 90)
Pelatih: Pia Sundhage
Statistik
- Spanyol tampil sangat dominan dengan penguasaan bola mencapai 72,1%, jauh mengungguli Swiss yang hanya mencatatkan 27,9%.
- Spanyol juga lebih agresif dalam menyerang, menciptakan 23 percobaan tembakan dengan enam di antaranya mengarah tepat ke gawang, sementara Swiss hanya mampu melepaskan empat percobaan tanpa satu pun yang menjadi tembakan tepat sasaran.
- Kedua tim sama-sama melakukan 12 pelanggaran, namun Swiss harus menerima konsekuensi yang lebih berat dengan tiga kartu kuning dan satu kartu merah, sedangkan Spanyol hanya menerima satu kartu kuning.
- Dalam hal sepak pojok, Spanyol kembali unggul dengan enam kali kesempatan, sementara Swiss tidak mendapatkan satu pun.
- Dari sisi pertahanan, kiper Swiss mencatat empat penyelamatan penting, sedangkan Spanyol tidak melakukan penyelamatan karena Swiss tak mampu mengancam langsung ke gawang.
- Spanyol akhirnya meraih kemenangan pertamanya di fase gugur Women’s Euro setelah empat kali mencoba, di mana tiga edisi sebelumnya mereka selalu terhenti di babak perempat final. Capaian ini membawa mereka kembali ke semifinal untuk pertama kalinya sejak tahun 1997, saat format turnamen masih terdiri dari delapan tim di babak grup.
- Sementara itu, Swiss memiliki pengalaman yang jauh lebih terbatas di fase gugur turnamen besar. Sebelum laga ini, mereka baru dua kali tampil di babak knockout, yakni pada Piala Dunia Wanita 2015 dan 2023. Kedua laga tersebut berakhir dengan kekalahan, termasuk kekalahan telak 1-5 dari Spanyol di edisi terbaru.
- Gol yang dicetak oleh Pina dalam pertandingan ini menjadi gol ke-600 sepanjang sejarah putaran final Women’s Euro, sekaligus menjadi bagian dari total 98 gol yang telah tercipta di edisi 2025. Selain itu, pertandingan ini juga mencatat rekor baru untuk jumlah penonton terbanyak di babak perempat final Women’s Euro, dengan total 29.734 penonton yang memadati stadion.
- Hingga saat ini, hanya 12 dari 25 penalti yang berhasil dikonversi menjadi gol di turnamen Women’s Euro 2025, termasuk dalam adu penalti, menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup rendah yaitu 48%.
- Spanyol tampil impresif dengan mencetak 16 gol sepanjang turnamen, menjadikan mereka sebagai tim dengan jumlah gol terbanyak ketiga dalam sejarah Women’s Euro, setelah Inggris pada 2022 dengan 22 gol dan Jerman pada 2009 dengan 21 gol.
- Sementara itu, tim nasional wanita Swiss mencatat sejarah baru dengan menurunkan tiga pemain berusia 18 tahun atau lebih muda dalam satu pertandingan. Keputusan ini menjadikan mereka sebagai tim pertama dalam sejarah Women’s Euro yang melakukan hal tersebut.
Man of The Match – Aitana Bonmatí
Aitana Bonmatí terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan antara Spanyol dan Swiss berkat penampilannya yang konsisten dan penuh energi sepanjang laga. Ia aktif membangun serangan dan berperan penting dalam terciptanya gol pembuka yang menentukan kemenangan bagi Spanyol.
Poin Penting – Spanyol Jadi Mimpi Buruk Swiss
Spanyol kembali mencatatkan prestasi penting dengan kemenangan atas Swiss, menambah deretan keberhasilan mereka di ajang internasional. Kemenangan ini memperkuat keyakinan publik bahwa Spanyol berpotensi mengulang kesuksesan seperti saat menjuarai Piala Dunia Wanita 2023, di mana mereka juga menang atas Swiss di babak 16 besar.
Di sisi lain, Swiss menunjukkan sikap terpuji meski harus tersingkir. Mereka tetap berada di lapangan usai pertandingan untuk menyapa dan menghormati para pendukung setia mereka. Momen emosional ini semakin bermakna ketika para pemain Spanyol membentuk barisan penghormatan bagi Swiss saat mereka meninggalkan lapangan, menandai akhir dari laga yang penuh semangat dan saling menghargai.
Pertandingan Berikutnya
Spanyol akan menghadapi antara Jerman atau Prancis di babak semifinal Women’s Euro 2025 yang digelar pekan depan. Sedangkan Swiss belum memiliki jadwal setelah tersingkir dari turnamen ini. Jangan ketinggalan sengitnya persaingan di Women’s Euro. Simak terus prediksi kompetisi tersebut di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
